Sertifikat Akreditasi Program Studi Ilmu Komunikasi UB dari BAN-PT |
Malang, Channel11.COMM — Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
(UB) bersiap sejak dini demi targetkan akreditasi A pada 2019 mendatang. Segala
hal mulai dipersiapkan demi hasil yang memuaskan. Antoni,
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UB, menjelaskan bahwa memang belum wajib
untuk melakukan re-akreditasi karena masa berlakunya baru akan habis pada November 2019
mendatang, “Kita ajukan re-akreditasi, tidak
menunggu habis. Karena kita penasaran. Updating
data kita bagus. Kok nilainya masih B,” ungkapnya.
Seperti
yang diketahui, akreditasi merupakan kewajiban bagi seluruh lembaga pendidikan,
mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Perguruan Tinggi (PT) baik negeri
maupun swasta. Bagi PT yang tidak melakukan akreditasi, terancam akan dijatuhi
sanksi oleh BAN-PT. Dewanto Putra Fajar
selaku Ketua Pelaksana Akreditasi Program Studi Ilmu Komunikasi UB menuturkan,
salah satu sanksi yang diberikan adalah tidak diakuinya mahasiswa yang lulus
dari PT tersebut. “Lulusan dari PT yang tidak berakreditasi dianggap sebagai lulusan
yang ilegal, tidak diakui oleh BAN-PT,” imbuhnya. Oleh sebab itu, akreditasi
merupakan hal yang mutlak sebagai legalitas dari suatu PT.
Dewanto
menambahkan
bahwa akreditasi yang didapat menjadi acuan mutu dan pegangan masyarakat dalam
memilih lembaga pendidikan yang akan ditujunya. “Suatu lembaga pendidikan bisa
dinilai bermutu atau tidak, dapat dilihat dari status
akreditasinya,” ungkapnya kepada channel11COMM.
Pria
kelahiran Malang ini menjelaskan, terdapat tujuh standar yang menjadi penilaian
akreditasi, yakni visi misi, jaminan mutu, mahasiswa dan lulusan, sumber daya
manusia, kurikulum, sarana dan prasarana, serta pengabdian masyarakat.
Ditanya
mengenai kesiapan Program Studi Ilmu Komunikasi UB untuk akreditasi ulang,
Dewanto menyebutkan bahwa persiapan sudah dilakukan. “Dokumen kita sudah siap
dikirim. Hanya tinggal menunggu evaluasi dan proses penilaian dari Pusat Jaminan
Mutu (PJM) UB,” ucap pria yang menyelesaikan studi S2 di Universitas Sebelas Maret ini.
Dewanto
menambahkan, proses akreditasi sendiri akan rampung dalam waktu dekat ini.
“Kemungkinan pertengahan Oktober semuanya sudah selesa di-upload dokumen yang diperlukan. Jika tidak ada halangan, insyaAllah
Desember nanti pihak dari BAN-PT akan melakukan visitasi,” lanjut pria bertubuh
jangkung ini.
Sementara
itu, disinggung mengenai target peringkat akreditasi, ia mengharapkan hasil
yang terbaik, setelah lima tahun sebelumnya menyandang predikat B. “Target yang
kita capai A. tapi tidak perlu ngoyo.
Yang penting kita nikmati saja dulu prosesnya,” katanya.
Target
tersebut disetujui oleh
Antoni, ”Semuanya mengargetkan A. Mulai dari Rektor hingga Dekan. FISIP sendiri
belum ada yang (peringkat) A. Targetnya diarahkan ke ilmu komunikasi,”
pungkasnya.
Akreditasi
ulang ini mendapat sambutan yang hangat di kalangan mahasiswa ilmu komunikasi
UB. Dinia Insana, ketua Himanika, berharap hasil akreditasi ulang ini bisa
mendapatkan peringkat A. “Harapannya sih, bisa naik ke A, ya.
Karena kita kemarin udah berunding re-akreditasi tahun 2014 dan memenuhi poin – poin yang
kurang.
Walaupun sebenarnya ada kekhawatiran
belum ada profesor di jurusan ilmu komunikasi,” ujarnya.
Senada dengan Dinia, Selfi, mahasiswa
ilmu komunikasi 2017,
menyebutkan bahwa ia tertarik masuk ilmu komunikasi UB karena akreditasinya
yang baik. “Saya rasa masih bisa ditingkatkan lagi agar tidak
kalah dengan universitas lain.
Sehingga peminatnya jadi
lebih banyak dan bisa menguntungkan lulusan dari komunikasi UB ini,” ucapnya. [dre/rey/ffl/hull]
0 Comments:
Post a Comment