Tony Firman, Communite 2013 yang memulai karirnya
dari magang hingga berlanjut menjadi penulis sekaligus reporter tetap di Tirto.
|
“Jika
ingin menjadi penulis atau reporter, maka perbanyak membaca. Jangan malas
mengikuti isu-isu lokal, nasional hingga internasional. Pasang sikap kritis
sebagai jalan masuk untuk mengetahui lebih dalam sebuah peristiwa,” aku Tony
Firman, Communite angkatan 2013.
Kalimat tersebut ia lontarkan
berdasarkan pengalamannya magang di salah satu portal berita daring nasional,
Tirto.id. Meskipun Tirto bukanlan tujuan utamanya untuk magang, Tony melihatnya
sebagai pintu gerbang yang tidak boleh disia-siakan. Umurnya yang masih muda
sebagai portal berita membuat Tony menjadikan Tirto sebagai opsi terakhir yang
tidak ia pikirkan.
“Pengalaman yang saya
dapatkan tentu cukup banyak ya. Mulai dari bisa tahu dari dekat bagaimana
sebuah newsroom bekerja, tahu ciri
khas yang diusung Tirto, seperti menampilkan infografis dan data-data di setiap
artikel berita, dan tahu orang-orang yang lebih senior ketika bekerja di sana,” ceritanya.
Menempati
tiga divisi sekaligus, yaitu Marketing dan Media Sosial, Analisis Konten, dan
Divisi Redaksi, diakuinya bukan perkara yang mudah. Pria asal Kota Kediri ini
menjelaskan jobdesc yang harus ia
lakukan per-divisi sangatlah beragam. Pada divisi Marketing & Media Sosial,
ia harus bergelut mencari
artikel
berita di Tirto
yang
kemudian diunggah
ulang di akun
sosial media Tirto
hingga
menganalisis
berbagai
komentar
netizen.
Lalu pada divisi Analisis
Konten,
ia bertugas mengerjakan
seputar
optimalisasi
atribut
artikel
berita
seperti
merapikan kata kunci
dan member
tautan
ke
profil
tokoh
dan
lainnya.
Beda lagi di divisi Redaksi
yang
mengharuskannya menyusun
tulisann
dan menentukan tema dengan
mencari data penunjang
dan
menguraikannya
menjadi
satu
buah
naskah
artikel
berita.
Usia
Tirto yang masih belia membuat Tony merasa lebih dekat dengan media yang satu
ini. Ia termasuk pihak yang terjun langsung dalam pengembangan Tirto hingga launching resminya pada 3 Agustus 2016.
“Sebenarnya
ketika bergabung pada Juli 2016 itu Tirto masih dalam tahap pengembangan dan
belum ada reporter seperti sekarang. Konten artikel berita sudah dirilis
kira-kira sejak sekitar Februari 2016, tapi mereka baru launching resmi
memperkenalkan diri ke publik pada 3 Agustus 2016. Saya bersama dua teman
magang lainnya (dari Ilmu Komunikasi dan HI UB) terlibat membantu beberapa
pekerjaan persiapan launching
Tirto.id di Kunskring Paleis, Menteng. Kalau saya tidak salah ingat, 3 Agustus
akhirnya jadi hari ultah Tirto.id,” ungkap mahasiswa yang baru saja
menyelesaikan studinya ini.
“Sekarang saya bergabung di Tirto tepatnya di bagian redaksi. Disana saya bertugas menjadi penulis sekaligus reporter. Tulisan yang paling sering saya garap masuknya ke rubrik Mild Report,” lanjut Tony.
“Sekarang saya bergabung di Tirto tepatnya di bagian redaksi. Disana saya bertugas menjadi penulis sekaligus reporter. Tulisan yang paling sering saya garap masuknya ke rubrik Mild Report,” lanjut Tony.
Melihat
kepiawaian Tony sebagai seorang jurnalis selama magang di Tirto, membuat para
petinggi media online tersebut tertarik hingga akhirnya mengangkat Tony menjadi
penulis dan reporter tetap disana. Tony membagikan pesan kepada adik-adik
tingkat yang tertarik untuk mengikuti jejaknya magang di salah satu media online ini.
“Tentu
saja persiapkan CV yang menarik berisi karier anda selama ini atau yang
berhubungan dengan beberapa jobdesc
di Tirto.id. Perbanyak informasi dan wawasan serta yang nggak kalah penting
menentukan minat bakat. Mencari tahu sebanyak-banyaknya tentang tempat magang
yang diinginkan termasuk orang-orang di dalamnya. CV yang menarik dengan banyak
menonjolkan kemampuan dan contoh karya atau pekerjaan anda itu kuncinya,”
tegasnya.
Nah,
untuk Communite yang tertarik, langsung saja persiapkan diri kalian. Tidak
hanya CV, tapi juga pengetahuan yang luas juga ya. Good luck!
Penulis: Fakhirah Amanda
Penyunting: Latifah Hanum Khairunnisa
0 Comments:
Post a Comment