Kesatria Jingga FISIP 2019 |
MALANG, Channel11.COMM – Dengan mengusung tema lingkungan, PKKMABA (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) FISIP UB 2019 mengharapkan mahasiswa baru FISIP UB dapat mengaplikasikan cinta terhadap lingkungan dalam kehidupan dan kesehariannya. Namun, hal itu belum sepenuhnya dilakukan oleh mahasiswa baru FISIP UB.
Dibalik
beredarnya foto sampah berserakan ketika rangkaian hari kedua berlangsung,
panitia PKKMABA FISIP UB 2019 mengaku terdapat kesalahpahaman antara panitia dengan peserta. Pasalnya sesuai
aturan yang ada, botol wudu tersebut seharusnya digunakan hingga rangkaian
PKKMABA FISIP UB 2019 selesai.
Dara
Oktavia, koordinator acara
PKKMABA FISIP UB 2019,
mengatakan bahwa dirinya tidak sempat melakukan controlling ke tempat wudu. Dirinya tidak mengetahui bahwa ada
mahasiswa baru yang membuang sampah sembarangan. “Karena sebenarnya sudah ada
instruksi bahwa sampah tersebut harus dimasukkan kembali ke dalam tas mereka,
karena botol tersebut masih bisa digunakan untuk rangkaian PKKMABA
selanjutnya,” ujarnya.
Dara
juga menambahkan bahwa foto yang tersebar merupakan kelalaian panitia saat
kegiatan wudu untuk salat zuhur tersebut dilaksanakan karena tidak diawasi,
sehingga kecolongan oleh mahasiswa
baru yang membuang sampah botol plastik tersebut.
Ketua
pelaksana
PKKMABA FISIP UB 2019, Hasbiyallah Amartya, juga memberikan tanggapan mengenai
isu ini. “Kalo aku enggak
masalah karena itu opini mereka dan kita enggak bisa ngebatasin opini orang lain.
Terlihat dari fotonya, itu memang diambil dari satu tempat doang, tetapi
enggak menyeluruh,” pungkasnya.
Hasbi
menyatakan pihak yang mengambil foto tersebut tidak melakukan wawancara ke
mahasiswa baru atau melihat secara keseluruhan ke venue PKKMABA FISIP UB 2019 dan hanya mengambil foto di satu tempat
dan menyebarluaskannya. “Sebenarnya enggak masalah juga,” tambahnya.
Ia
menambahkan bahwa sebenarnya sampah yang berserakan tersebut kemudian segera
diambil dan dibuang ke tempat sampah oleh para panitia. “Pas wudu enggak kita
kontrol, tetapi memang seharusnya kalau ada sampah sedikit harus kita ambil.
Makanya pas semua mahasiswa baru sudah selesai wudu, langsung kita ambil
sampah-sampahnya,” tuturnya.
Channel11.COMM
juga mewawancarai dua orang Communite 2019 yang ikut hadir dalam rangkaian
PKKMABA FISIP UB 2019. Lenia Ajeng
mengaku
mahasiswa baru yang mengikuti rangkaian PKKMABA FISIP UB 2019 selalu diingatkan
oleh panitia untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan cara menyimpan
dahulu bungkus makanan apabila belum menemukan tempat sampah.
Sedangkan,
Tamara Jessika Manullang menyarankan untuk rangkaian ke depannya agar membawa
air wudu menggunakan tumbler atau botol tupperware yang bisa dipakai berulang kali agar menguatkan tema
lingkungan itu.
Sebelumnya,
sempat terdapat wacana mengenai stiker proaksi untuk diberikan kepada mahasiswa
baru untuk ditempel pada botol wudu agar dapat digunakan kembali. Namun, Dara
mengatakan bahwa hal tersebut batal direalisasikan karena terdapat kendala
sehingga tidak dapat diwujudkan. Padahal, awalnya tujuan stiker proaksi
tersebut adalah untuk ditempelkan di botol air wudu mahasiswa baru agar dapat
digunakan dari awal rangkaian sampai akhir untuk meminimalisir sampah plastik.
Hasbi
juga
mengaku mendapat kritik mengenai isu tersebut. “Kalau mengkritik tentang
lingkungan, datangnya dari LKM Kompas. Sedangkan, mengenai koordinasi dan yang
lainnya datang dari LPM
Perspektif dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) UB lainnya,” ujarnya pada Channel11.COMM.
Dia
mengatakan dengan adanya isu ini tentu dilakukan evaluasi untuk memperbaikinya.
“Evaluasi untuk kita dari mahasiswa baru, panitia maupun dari luar (pihak
eksternal panitia pelaksana), kita masukkan data-datanya dan dijadikan bahan
evaluasi untuk diperbaiki selanjutnya,” pungkasnya
.
Serupa
dengan Hasbi, Dara mengatakan bahwa PKKMABA FISIP UB 2019 tahun ini mengganti
simulasi aksi dengan debat dan seminar-seminar dengan tema lingkungan. “Kalau
dari barang bawaan, kita meminta mahasiswa baru untuk membuat buku dari kertas
bekas yang ada. Kalau dari segi edukasi, kita bakal mengadakan sosialisasi
ataupun seminar terkait sampah, lalu untuk implementasi lebih lanjut akan ada
di pengabdian masyarakat yang akan hadir di rangkaian selanjutnya,” tutur Dara. [hmd/nad]
Penulis:
Halgi Mashalfi Degel
Nada Salsabila
Penyunting:
Adrian David Leonardo
Kurang lengkap wawancaranya, saran coba diwawancarai yang pengampu proker , dpm fisip beserta bem fisip... tindak lanjut atau mengambil tindakan terkait isu sampah ini. Pinter2nya itu botol.kalau dikelumpukkan bisa jadi bank sampah dan menjadi beasiswa sampah.. terimakasih
ReplyDeletenumpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||