MALANG– Manajemen Tim Kreatif merupakan salah satu mata kuliah yang dapatdiambil oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya pada semester 6. Tujuandari mata kuliah ini adalah menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan kreativitasmahasiswa dalam hal membuat sebuah event di luar kampus.Di balik tujuan yang mulia itu ternyata tidak terlepas dari masalah. “Memang banyakkendalanya, mas. Anak – anak sering ke sini untuk konsultasi. Ada yang dananya kurang,belum dapat sponsor, dan masih banyak lagi,” ujar Bambang Dwi Prasetyo selaku KetuaJurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Terkait masalah pemutihan absen pihaknyamengaku sudah memberikan laporan kepada bagian akademik untuk diproses. “Saya sudahmelaporkan masalah ini kepada pihak akademik. Kami sudah membantu semampu kami. Tapipada dasarnya pemutihan absen itu ndak ada, mas. Menurut aturan yang ada sudah jelas kok.Ijin tidak bisa mengikuti mata kuliah itu cuma ada 2, yaitu karena sakit, itu pun harus adasurat dari dokter dan hanya berlaku selama 3 hari. Dan yang satu lagi ijin karena menjadiutusan jurusan, fakultas, ataupun universitas untuk mengikuti lomba atau acara yangdiselenggarakan di luar kampus,” tambahnya. Pihaknya tidak bisa memastikan apakahmahasiswa yang absen karena mengerjakan tugas mata kuliah Manajemen Tim Kreatif ataukarena alasan yang lain. “Kita tidak bisa memastikan apakah mahasiswa benar – benar absenkarena ngurusi MTK (Manajemen Tim Kreatif) atau karena yang lainnya. Informasi yangmasuk hanya berupa daftar nama yang mengambil mata kuliah MTK ini. Ada juga mahasiswayang bilang ke saya supaya harus ada keadilan dalam menyikapi protes mahasiswa yangabsen di mata kuliah yang lain. Bisa saja absennya bukan karena MTK tapi karena alasanyang lain,” lanjutnya.Pihaknya menekankan bahwa selama ini belum ada masalah yang timbul karena matakuliah ini. “Ya baru kali ini, mas. Sebelum – sebelumnya belum pernah ada masalah sepertiini,” ujarnya. Pihaknya beranggapan bahwa adanya salah persepsi di kalangan mahasiswaterhadap apa yang sudah disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut. “Dosennyakan sudah bilang kalo mata kuliah ini adalah mata kuliah ‘hore’ bukan mata kuliah ‘hura –hura’. Artinya mahasiswa diajak untuk bersenang – senang namun tidak lupa juga terhadaptanggung jawabnya sebagai mahasiswa.” Pihaknya juga beranggapan bahwa apa yangdisampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini bukanlah merupakan sebuah tekanankepada mahasiswa tetapi merupakan sebuah bentuk untuk memotivasi mereka agar bisamenciptakan event yang lebih bagus, yang lebih besar, yang belum pernah ada sebelumnya.“Tujuan sebenarnya itu untuk memotivasi kok, nggak ada maksud untuk memberikan tekananke mahasiswa. Salah persepsi aja anak – anak itu. Saya kira cuma beberapa kelompok ajayang bermasalah, lainnya nggak ada masalah apa – apa kok. Buktinya ada yang surplusbanyak kemarin. Intinya, dosen itu menginginkan supaya para mahasiswa bisamengembangkan kreativitasnya. Tidak ada niat untuk menjatuhkan ataupun memberikantekanan, murni hanya untuk memotivasi mereka,” tambahnya. Sampai berita ini diturunkan belum ada lagi protes dari pihak mahasiswa terkaitpemblokiran terhadap absen mata kuliah mereka. “Belum yang melapor ke saya lagi, mas.Yang jelas apa yang menjadi keluhan mahasiswa sudah kami tampung dan laporkan kebagian akademik,” ujarnya. Terkait masa depan mata kuliah ini, pihaknya berharap agarmasalah seperti ini tidak terulang kembali. “Saya berharap ke depannya tidak seperti ini lagi.Sederhana aja, dosen ingin supaya mahasiswa bersenang – senang dan menikmati matakuliah ini tanpa melupakan tanggung jawabnya di mata kuliah yang lain. Tidak perlu danayang besar sebenarnya. Bagian yang terpenting adalah mahasiswa mampu menyalurkan idedan kreativitasnya ke dalam bentuk sebuah event meskipun hanya dengan dana yang sedikit,”tutupnya. (gap)
CONVERSATION
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 Comments:
Post a Comment