Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (sumber: Google) |
MALANG, Channel11.COMM – Pada Minggu (17/02/2019), portal berita Radarmalang.id mengeluarkan
artikel berjudul “Tertinggi, ‘Omzet’ UB Tembus Rp 1,4 T”. Artikel tersebut
membahas mengenai pendapatan perguruan tinggi negri di Malang yang memiliki
jumlah hingga triliunan rupiah, termasuk Universitas Brawijaya (UB). UB memiliki
pemasukan Rp1,4 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari bantuan pemerintah,
uang kuliah tunggal, dan beberapa unit usaha milik UB.
Sumber
Dana
Lulut M. Sutrisno, Kepala Tata Usaha dan
Perbendaharaan Rektorat UB, mengatakan sumber dana di UB terangkum dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran. “Disitu dicantumkan pendapatan. Kalau pendapatannya
itu ada dua sumber; dari PNBP, satu lagi dari UB murni.
Kalau PNBP, sumbernya dari tangan masyarakat, kalau UB murni dari sektor
penerimaan pajak,” ungkap Lulut.
Lulut menuturkan angka yang didapat berawal dari
perencanaan, yang lalu dihitung jumlah pajaknya, pendapatannya, baik dari dana pendapatan
negara bukan pajak (PNBP) maupun usaha kecil menengah (UKM) murni. “Jadi UKM
murni itu kebanyakan untuk gaji dan operasional. Kalau untuk belanja modal,
misalnya bangunan segala macam itu, ya dari orang-orang yang membayar pajak,”
ujar Lulut.
Sedangkan dilansir dari Radarmalang.id, Nuhfil
merincikan, dari Rp1,4 triliun tersebut, yaitu sekitar Rp936,15 miliar berasal
dari pendapatan PNBP, Rp463,85 miliar dari UKT, dan sisanya Rp50 miliar dari
beberapa unit bisnis. “Badan usaha milik kami terbagi dua, ada yang akademik
dan nonakademik. Totalnya ada 13 badan usaha,” tutur Nuhfil.
Nuhfil mengatakan meski pendapatan UB tinggi, ia
berusaha mengefisiensikan pengeluaran anggaran. Meski begitu, Nuhfil mengaku
pengeluaran anggaran yang tidak bisa ditekan adalah gaji pegawai. Sesuai
rencana strategi UB, aspek kesejahteraan pegawai memang lebih diutamakan
daripada pembiayaan pembangunan fisik (gedung).
Pengalokasian
ke Kampus Jingga
Dari
jumlah Rp1,4 triliun tersebut, tentu tidak sedikit yang mempertanyakan ke mana
perginya uang itu, terutama bagi beberapa fakultas. Salah satunya di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Anang Sujoko, dosen Ilmu Komunikasi UB yang
juga merupakan Wakil Dekan II bidang Keuangan, mengatakan pembagian dana untuk
FISIP sendiri mengalami penurunan. “Dana pagu yang kita terima mengalami
penurunan karena tahun ini untuk penyelesaian Gedung C anggaran yang dibutuhkan
sebenarnya sekitar Rp14 miliar, tetapi tidak disetujui seratus persen, yang
disetujui hanya sekitar Rp5 miliar,” ujar Anang.
Universitas sendiri memiliki prioritas yang harus
didahulukan. Oleh karena itu, terjadi penurunan dana untuk sejumlah fakultas,
salah satunya adalah FISIP. Penyebabnya ada beberapa alasan; Rumah Sakit UB (RS
UB), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yang
saat ini membutuhkan dana yang jauh lebih besar ketimbang FISIP.
Anang mengatakan anggaran untuk FISIP adalah Rp38 miliar.
Jumlah tersebut merupakan dana keseluruhan, termasuk untuk penyelesaian Gedung
C. Perihal penyelesaian Gedung C, pembangunan belum bisa dilanjutkan karena
dana yang tidak memadai. Anang menambahkan, anggaran Rp1,4 triliun UB
dinyatakan dalam rapat pimpinan dan akan dialokasikan lebih kepada RS UB, FKG,
dan FKH. Hal tersebut mendasari alasan mengapa FISIP mengalami penurunan
anggaran pada tahun ini. Sebelumnya, anggaran untuk FISIP adalah Rp48 miliar dan
tahun ini mengalami penurunan menjadi Rp38 miliar.
“Kemudian ada yang namanya Bantuan Operasional
Perguruan Tinggi Negri (BOPTN). Dari anggaran tersebut, kita tidak bisa
mengharapkan banyak karena anggaran tersebut tidak bisa digunakan untuk projek-projek
yang sifatnya besar,” ujar Anang. BOPTN digunakan untuk menyelenggarakan existing activity. Jadi tidak ada
pengadaan hal yang baru seperti pembangunan gedung.
Pembaharuan
Wajah Kantin
Perubahan wajah kantin yang baru-baru ini dilakukan
oleh pihak Dekanat FISIP memunculkan beberapa pertanyaan di benak mahasiswa; perubahan
seperti apa yang akan dilakukan hingga apa alasan dilakukannya perubahan
tersebut. Saat disinggung apakah ada keterkaitan pembangunan tersebut dengan
pendapat UB yang mencapai Rp1,4 triliun, Anang mengungkapkan bahwa perubahan
yang dilakukan FISIP sudah direncanakan sejak tahun lalu dan dalam perubahan
tersebut terdapat evaluasi yang dilakukan oleh pihak Dekanat terhadap tamu-tamu
yang datang. Kesan mereka terhadap kantin FISIP ialah “jorok”, sehingga tidak
ada sangkutpaut antara pembaharuan yang dilakukan FISIP dengan pendapatan UB
yang mencapai Rp1,4 triliun.
Ia juga menjelaskan bahwa setiap pembangunan yang
terjadi di FISIP bukanlah sebuah spontanitas dalam mengalokasikan anggaran yang
diterima, melainkan telah melalui beberapa tahapan penganggaran yang dilakukan
di tahun-tahun sebelumnya.
Sulitnya
Mencari Transparasi Keuangan
Ramadhika Aditya Saputra, Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP UB, menuturkan dalam hal pencairan dana, DPM
sempat mendapat masalah. “Pertama kita dipersulit, kita dilempar-lempar dari
pihak Rektoratnya dan dari pihak Dekanat juga tidak memberikan transparansi
yang begitu luas,” ujarnya.
Berbagai macam pertemuan dengan DPM pusat telah
dilakukan, tetapi pertemuan tersebut belum menghasilkan sikap yang jelas
terhadap isu dana yang mencapai Rp1,4 triliun. Pertemuan tersebut hanya
membahas kegiatan DPM pada masing-masing fakultas.
Ia juga menuturkan bahwa selama ini belum ada
peraturan yang tegas mengatur hak dan kewajiban antara mahasiswa dengan pihak Dekanat
terkait transparasi dana yang digunakan FISIP selama ini, namun dalam
melaksanakan tugas utamanya, ia menjamin bahwa DPM FISIP akan menjadi penyalur
aspirasi mahasiswa kepada pihak Dekanat terkait isu-isu yang terjadi di lingkungan
Kampus Jingga. [hmd/nad]
Penulis:
Halgi
Mashalfi Degel
Nada
Salsabila
Penyunting:
Athaya
Nadjla Azzariaputrie
numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||