MALANG, Channel11.COMM – Berawal dari rasa haus akan pengalaman dan
pengetahuan seputar dunia Ilmu Komunikasi di kancah internasional, Ivan Bima
Wahid atau yang akrab disapa Bima, memutuskan untuk mengikuti program Student
Exchange yang diselenggarakan di University of Newcastle, Newcastle, dan
Sydney. Memilih untuk mengikuti program ini pada semester satu karena ia
percaya bahwa memulai sesuatu lebih awal merupakan permulaan yang baik. Yang
menjadi alasan kuat Bima mengikuti program ini adalah ingin menambah wawasan
yang lebih luas tentang dunia Ilmu Komunikasi, khususnya pada bidang Public
Relations (PR).
Tak
hanya mengikuti kegiatan pembelajaran seperti perkuliahan biasa pada umumnya, Communite
19 ini juga berkesempatan untuk “terjun langsung” di dunia PR dengan melakukan company
visit ke salah satu agensi PR ternama di Australia, yaitu Enigma. Bima berkesempatan
untuk menimba ilmu dari seorang ahli PR ternama di Australia. Tak hanya itu, ia
juga berkesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana sistematika
dunia PR di Indonesia dan di Australia. Bagi Bima, mendapatkan wawasan yang
luas serta dapat terjun ke dunia Ilmu Komunikasi terutama pada bidang PR
merupakan poin penting dari kegiatan ini. Dengan adanya kegiatan ini, ia
percaya bahwa mahasiswa dapat memperluas cakrawalanya tentang hal-hal yang
mereka tekuni. Oleh karena itu, sepulangnya dari program Student Exchange
ini, ia tak enggan untuk membagikan ceritanya tentang pengalaman dan
pengetahuan yang ia dapatkan pada Communite lainnya.
Ivan Bima Wahid saat mengikuti Student Exchange di Sydney
Meskipun
mengikuti program Student Exchange selama dua minggu, tentu ia tak
melupakan kewajibannya akan tanggungan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB). Ia tetap dapat mengakses pelajaran-pelajaran
dengan bertanya secara aktif pada teman-temannya yang mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas. Tak hanya itu, ia juga tepat waktu dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan dari setiap dosen. Dengan adanya teknologi yang
canggih di zaman modern ini, ia yakin bahwa tidak akan ada mahasiswa yang
tertinggal pelajaran asal mereka menekuni dan menjalankannya dengan serius dan bersungguh-sungguh.
Tak heran jika ia bisa mendapatkan IPK 3,80 pada semester satu.
Tidak
hanya mengikuti program Student Exchange, Bima juga merupakan anggota aktif
dari Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales
(AIESEC) Brawijaya. Dengan berfokus pada pada dunia akademik dan organisasi,
ia berharap kelak di masa depan bisa menjadi seseorang yang handal di dunia PR
sehingga dapat berkesempatan untuk mengikuti World PR Forum. Bagi Bima, “learning
is a lifetime process”,
sehingga ia sangat menikmati setiap detik dari proses pembelajaran yang ia
jalani.
Penulis:
Aisyah Larasati Wicaksono
Penyunting:
Namratul Ulya Fathulimamah Murdani
0 Comments:
Post a Comment