Kondisi Jl.Ijen, Malang, di Ramadhan tahun ini.
Sumber: Halgi Mashalfi.
Sumber: Halgi Mashalfi.
MALANG, Channel11.COMM – Empat bulan sudah menjalani kegiatan di rumah selama
tahun 2020. Banyak kejadian yang sudah terjadi selama tahun ini. Salah satunya adalah wabah virus Corona (COVID-19). Memasuki bulan Ramadan,
wabah virus Corona belum juga hilang dari Indonesia. Alhasil, Ramadan
kali ini memiliki nuansa yang berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebagai
contoh, Channel11.COMM mewawancari beberapa Communite perantau
yang masih tinggal di Malang dan sedang menjalani kegiatan Ramadannya.
Audrey Tiara, Communite 2017, asal Jakarta, memilih berkegiatan awal Ramadan di Malang dan tidak melakukan mudik ke
kampung halamannya. Suasana yang berbeda terasa oleh Audrey. “Enggak ada
kegiatanku yang terlalu signifikan sih perbedaanya, yang aku lakuin sama aja
kayak puasa-puasa sebelumnya. Tapi yang bikin beda itu, aku ngerasa suasana
puasanya enggak dapet sama sekali yang tahun ini,” tuturnya.
Hal yang sama dirasakan oleh Halgi Mashalfi, Communite
2018, yang juga berasal dari Jakarta. “Kegiatannya sederhana aja. Makan apa
yang ada, dalam artian yang masih dijual karena enggak semua pedagang makanan
masih berjualan,” ucapnya. Ia juga mengatakan bahwa tempat dimana ia membeli makan
berjarak lumayan jauh dari tempatnya, mengingat beberapa wilayah di Malang
sekarang menetapkan kebijakan one gate untuk pintu masuk dan keluar.
Karenanya, Halgi harus mengambil jalan lain untuk menuju tempat ia membeli
makan tersebut.
“Enggak ada kesulitan kok. Paling sulit bangun buat
sahur aja karena di Malang waktu sholatnya lebih cepat sekitar 20 menit dari
Jakarta,” kata Audrey ketika ditanya oleh Channel11.COMM
tentang kesulitan yang ia rasakan.
Berbeda dengan Halgi yang merasakan beberapa
kesulitan. “Akses kebutuhan semakin sulit, karena kan mahasiswanya udah banyak
yang pulang, jadi ya makin banyak toko yang tutup kian hari,” sebut Communite
2018 itu.
Selama bulan puasa Ramadan, mereka tetap menjalankan
ibadah puasanya walaupun dalam lingkup suasana yang berbeda di tengah
mewabahnya virus Corona ini. Audrey memiliki beberapa tips untuk mejalani puasa
di tahun ini,
“Kalau buka puasa jangan maruk. Kalau mau beli
makanan seperlunya aja dan kalau bisa pas buka puasa minum air putih atau teh
manis hangat,” tukas Audrey. Selain itu, Audrey mengatakan hal terpenting
selama puasa adalah menambahkan kegiatan positif.
Sama halnya dengan Audrey, Halgi juga memberikan tips bagi para mahasiswa yang masih bertahan di kost untuk tidak lupa membeli makan dibawah jam 8.
“Soalnya disini kan ditutup akses keluar wilayah dan toko juga mana ada yang buka,” ucap Halgi.
Ia juga menambahkan untuk tidak lupa menyimpan stok mie
instan, telur, dan sereal semacam Energen, “Pokoknya harus nyiapin apa yang
bisa dimakan waktu sahur kalau semisal kita lupa beli makan.” (yo/akb)
Penulis:
Theodorus Admadiredja
Akbarrizal Sukarya
Penyunting:
Namratul Ulya Fathulimamah Murdani
0 Comments:
Post a Comment