KREATOR MUDA – Kaskus datangkan tiga kreator muda ke panggung Auditorium Nuswantara |
Malang, Channel11.COMM – Berangkat dari
kepedulian terhadap kreator muda, Kaskus sambangi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) pada Rabu (14/3). Bertempat di
Auditorium Nuswantara Lantai 7 Gedung B FISIP UB, kunjungan ini menghadirkan
tiga pembicara yaitu Ewing HD, seorang konten kreator, WN Naufal, penulis 100 Tahun Sesudah Aku Mati, dan Widya
Pujarama, dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB. Mengangkat tema “Konten Kreator Muda
di Era Digital”, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa agar berani
berkarya.
Kaskus
memberikan ruang sebesar-besarnya bagi kreator muda yang ingin mengembangkan
minat dan bakatnya untuk menghasilkan konten. Yuda, perwakilan dari Kaskus, menjelaskan
bahwa Kaskus memiliki “Kaskus Kreator” sebagai tempat bagi ‘agan’ yang memiliki
kemampuan menulis untuk mengembangkan bakatnya menjadi kegiatan positif yang
berpenghasilan. Lebih lanjut, Domi, salah satu Kaskus Kreator, memaparkan
keuntungan menulis di Kaskus Kreator, antara lain pembaca Kaskus yang telah
mencapai 30 juta, apresiasi poin dari jumlah pembaca, setiap tulisan yang bisa dikonversi
menjadi Kaspay, kebebasan menulis dengan tema yang diinginkan, proses review yang lebih cepat, serta tantangan
menulis berhadiah.
Ewing
HD, seorang konten kreator sekaligus youtuber,
turut berbagi pengalaman serta ceritanya saat menjadi pembuat konten muda. Saat
ini, dirinya terbilang sukses sebagai youtuber
yang menyediakan konten-konten bertema horor.
"Bagi saya, kunci utama adalah sabar dan konsisten dalam menghasilkan konten. Untuk membuat suatu konten perlu dimulai dengan kesukaan dan niat untuk menyebarkannya dengan tulus," tutur Ewing yang kini memiliki lebih dari 500.000 subscribers.
"Bagi saya, kunci utama adalah sabar dan konsisten dalam menghasilkan konten. Untuk membuat suatu konten perlu dimulai dengan kesukaan dan niat untuk menyebarkannya dengan tulus," tutur Ewing yang kini memiliki lebih dari 500.000 subscribers.
Sejalan
dengan Ewing, WN Naufal juga menganganggap hobi bisa menjadi karya yang
menjanjikan. Penulis 100 Tahun Sesudah
Aku Mati ini memberikan tips menghadapi budaya literasi masyarakat
Indonesia yang saat ini terbilang rendah.
"Penting bagi kreator muda untuk memperkenalkan diri kepada khalayak berserta karya yang dihasilkan. Kreator juga perlu meyakinkan masyarakat tentang karyanya tersebut memang layak untuk diterbitkan," pungkasnya.
"Penting bagi kreator muda untuk memperkenalkan diri kepada khalayak berserta karya yang dihasilkan. Kreator juga perlu meyakinkan masyarakat tentang karyanya tersebut memang layak untuk diterbitkan," pungkasnya.
Beranjak
dari sisi kreator muda, kunjungan ini juga menghadirkan Widya Pujarama, dosen
Ilmu Komunikasi FISIP UB, untuk memberikan pandangan akademis mengenai kreator
muda di era digital saat ini.
"Dibutuhkan konsistensi dari kreator untuk menciptakan jati diri melalui konten yang dihasilkan. Konten tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bisa dengan mudah dicabut oleh orang lain," ungkap perempuan berjilbab ini.
Selain itu, dibutuhkan ketulusan dalam menghasilkan konten sehingga budaya plagiasi dapat dihindari. Selain menghadirkan pembicara, Kaskus juga mengajak kreator muda untuk mengikuti kompetisi menulis. Informasi lebih lanjut dapat kamu akses di Kreator Kaskus. Yuk, asah kemampuanmu dan jadilah kreator muda di era digital ini, Communite! (vik/zak)
"Dibutuhkan konsistensi dari kreator untuk menciptakan jati diri melalui konten yang dihasilkan. Konten tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bisa dengan mudah dicabut oleh orang lain," ungkap perempuan berjilbab ini.
Selain itu, dibutuhkan ketulusan dalam menghasilkan konten sehingga budaya plagiasi dapat dihindari. Selain menghadirkan pembicara, Kaskus juga mengajak kreator muda untuk mengikuti kompetisi menulis. Informasi lebih lanjut dapat kamu akses di Kreator Kaskus. Yuk, asah kemampuanmu dan jadilah kreator muda di era digital ini, Communite! (vik/zak)
0 Comments:
Post a Comment