MALANG, Channel11.COMM–
Dunia penerbangan tanah air lagi-lagi tercoret namanya. Pesawat Lion Air JT-610
dikabarkan jatuh di perairan Laut Jawa pada Senin (29/10). Pesawat dengan
tujuan Pangkal Pinang, Bangka Belitung, ini hilang dari radar pada pukul 06.30 WIB, sepuluh menit setelah lepas landas. Masalah teknis
diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat yang menelan 189 korban ini.
Kejadian nahas tersebut tentu mempengaruhi persepsi
masyarakat akan maskapai penerbangan Lion Air. Pasalnya, maskapai yang satu ini
terkenal dengan harga tiketnya yang murah dan menjadikannya opsi untuk
transportasi jarak jauh. Lion Air pun turut menjadi pilihan mahasiswa, terutama
bagi yang merantau, ketika memilih penerbangan untuk pulang ke kampung halaman.
Salah satu Communite yang mendengar peristiwa
jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 adalah Destio, Communite 2017 yang berasal
dari Pontianak, Kalimantan Barat. Mengenai maskapai yang bersimbol singa ini,
Destio mempunyai pengalamannya sendiri.
“Aku kebetulan punya pengalaman naik pesawat Lion
Air di tahun 2014. Agak trauma sih, karena pesawatnya sering delay dan turbulensi,” terangnya. “Sejak
kejadian itu, aku lebih memilih naik maskapai lain.”
Destio merupakan satu dari banyak Communite yang
harus menaiki pesawat terbang jika pulang ke kampung halaman dan kembali ke
Malang. Menurutnya, jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tidak terlalu mempengaruhi
dirinya. “Selama kita berpikir positif dan berdoa di setiap perjalanan, kita
bisa enjoy,” ungkapnya.
Pandangan serupa datang dari Siti Juwita, Communite
2018, yang berasal dari Bontang. Mahasiswi yang akrab disapa Wiwit ini mengaku
bahwa kecelakaan Lion Air JT 610 tidak mempengaruhinya dalam menaiki pesawat
untuk pulang ke kampung halamannya di Bontang. “Orang tua pun nggak ada
tanggapan khusus tentang jatuhnya Lion Air JT 610, tapi diingkatkan untuk
banyak berdoa,” akunya.
“Dari pengalaman aku menggunakan maskapai Lion Air,
aku kurang suka dengan pelayanan mereka. Tapi nggak bisa bohong juga mereka
jadi opsi banyak kalangan karena harganya yang ekonomis,” cerita Ussy Sara,
Communite 2018 yang berasal dari Kota Batam. Sara mengakui ia lebih memilih
pulang naik pesawat karena lebih efektif dibandingkan pilihan transportasi
lainnya. Kita harus berkaca dari kecelakaan pesawat ini untuk terus memperbaiki
maskapai penerbangan. Jangan sampai kesalahan teknis itu dianggap sebagai hal sepele.”
Tegas Sara. [nis/ds]
Penyunting:
0 Comments:
Post a Comment