Namun, padatnya kuliah tamu memunculkan berbagai macam argumen dari para mahasiswa. Seperti yang diungkapkan oleh Hasna Latifatunnisa, Communite 2017, yang mengalami fenomena ini.
“Sering banget, malah kadang seminggu dua kali. Kalau tanggapan dari aku pribadi ya ini sebenarnya nggak efektif buat belajar,” tuturnya. “Aku sendiri bukan tipe orang yang bisa belajar dengan lingkungan yang
banyak orang. Walaupun terkadang pematerinya bagus, aku masih kurang menangkap
materinya karena terlalu ramai.” Dia
menambahkan, kuliah tamu
seharusnya terkoordinir sesuai jadwal dan teratur sehingga nantinya tidak mengganggu jadwal kuliah yang
sudah berjalan.
Pendapat berbeda
dikemukakan oleh Fauzi Setyawan, Communite 2017. Dia mengatakan bahwa kuliah tamu dapat membuat mahasiswa bisa menempuh banyak kompetensi baru secaracepat. Namun di sisi lain terkadang antusiasme dari mahasiswa terhadap kuliah tamu masih sangat kurang. “Antusiasme mahasiswa saat kuliah tamu berlangsung lebih karena kewajiban saja sebagai mahasiswa. Kurangi kegiatan produktif kepanitiaan atau kelola waktu dengan baik saya rasa jawabannya sehingga mahasiswa tidak terlihat lelah atau bahkan sampai mengantuk sehingga mengganggu kuliah,” kata mahasiswa yang akrab disapa Oji ini.
Kurangnya antusias mahasiswa bisa disebabkan karena banyaknya topik yang kadang melenceng dari tema yang ditentukan. Hal itu dapat membuat mahasiswa semakin tidak bersemangat dalam menjalani kuliah tamu. “Harapannya kalau bisa dibikin lebih efektif lagi proses pembelajarannya biar berjalan dengan baik menurutku,” ucap Hasna. Tak hanya Hasna, Oji juga memiliki harapan senada yaitu dia berharap materi kuliah tamu yang lebih baik. “Saran saya lebih dikritisi topik apa yang ingin dibawa dan jangan terlalu bercerita tentang pengalaman,” pungkasnya.
Kurangnya antusias mahasiswa bisa disebabkan karena banyaknya topik yang kadang melenceng dari tema yang ditentukan. Hal itu dapat membuat mahasiswa semakin tidak bersemangat dalam menjalani kuliah tamu. “Harapannya kalau bisa dibikin lebih efektif lagi proses pembelajarannya biar berjalan dengan baik menurutku,” ucap Hasna. Tak hanya Hasna, Oji juga memiliki harapan senada yaitu dia berharap materi kuliah tamu yang lebih baik. “Saran saya lebih dikritisi topik apa yang ingin dibawa dan jangan terlalu bercerita tentang pengalaman,” pungkasnya.
Pandangan kedua Communite
2017 di atas hanya sebagian kecil tanggapan mahasiswa Ilmu Komunikasi terhadap
kegiatan kuliah tamu. Kuliah tamu masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan
mahasiswa. Berbagai dampak positif dan negatif hendaknya disikapi dengan bijak.
Pihak jurusan hendaknya juga perlu mengatur jadwal dan menyaring materi pada
kuliah tamu agar itu tepat guna bagi mahasiswa sehingga kuliah tamu kedepannya
dapat berjalan secara efektif ataupun efisien. [dim/mei]
Penyunting:
Audrey
Tiara F.
0 Comments:
Post a Comment