Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Sampah Berserakan di PKKMABA FISIP UB 2019: Kesalahpahaman atau Kelalaian Panitia?

Kesatria Jingga FISIP 2019

MALANG, Channel11.COMMDengan mengusung tema lingkungan, PKKMABA (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) FISIP UB 2019 mengharapkan mahasiswa baru FISIP UB dapat mengaplikasikan cinta terhadap lingkungan dalam kehidupan dan kesehariannya. Namun, hal itu belum sepenuhnya dilakukan oleh mahasiswa baru FISIP UB.

Dibalik beredarnya foto sampah berserakan ketika rangkaian hari kedua berlangsung, panitia PKKMABA FISIP UB 2019 mengaku terdapat kesalahpahaman antara panitia dengan peserta. Pasalnya sesuai aturan yang ada, botol wudu tersebut seharusnya digunakan hingga rangkaian PKKMABA FISIP UB 2019 selesai.

Dara Oktavia, koordinator acara PKKMABA FISIP UB 2019, mengatakan bahwa dirinya tidak sempat melakukan controlling ke tempat wudu. Dirinya tidak mengetahui bahwa ada mahasiswa baru yang membuang sampah sembarangan. “Karena sebenarnya sudah ada instruksi bahwa sampah tersebut harus dimasukkan kembali ke dalam tas mereka, karena botol tersebut masih bisa digunakan untuk rangkaian PKKMABA selanjutnya,” ujarnya.

Dara juga menambahkan bahwa foto yang tersebar merupakan kelalaian panitia saat kegiatan wudu untuk salat zuhur tersebut dilaksanakan karena tidak diawasi, sehingga kecolongan oleh mahasiswa baru yang membuang sampah botol plastik tersebut.

Ketua pelaksana PKKMABA FISIP UB 2019, Hasbiyallah Amartya, juga memberikan tanggapan mengenai isu ini. “Kalo aku enggak masalah karena itu opini mereka dan kita enggak bisa ngebatasin opini orang lain. Terlihat dari fotonya, itu memang diambil dari satu tempat doang, tetapi enggak menyeluruh,” pungkasnya.

Hasbi menyatakan pihak yang mengambil foto tersebut tidak melakukan wawancara ke mahasiswa baru atau melihat secara keseluruhan ke venue PKKMABA FISIP UB 2019 dan hanya mengambil foto di satu tempat dan menyebarluaskannya. “Sebenarnya enggak masalah juga,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya sampah yang berserakan tersebut kemudian segera diambil dan dibuang ke tempat sampah oleh para panitia. “Pas wudu enggak kita kontrol, tetapi memang seharusnya kalau ada sampah sedikit harus kita ambil. Makanya pas semua mahasiswa baru sudah selesai wudu, langsung kita ambil sampah-sampahnya,” tuturnya.

Channel11.COMM juga mewawancarai dua orang Communite 2019 yang ikut hadir dalam rangkaian PKKMABA FISIP UB 2019. Lenia Ajeng mengaku mahasiswa baru yang mengikuti rangkaian PKKMABA FISIP UB 2019 selalu diingatkan oleh panitia untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan cara menyimpan dahulu bungkus makanan apabila belum menemukan tempat sampah.

Sedangkan, Tamara Jessika Manullang menyarankan untuk rangkaian ke depannya agar membawa air wudu menggunakan tumbler atau botol tupperware yang bisa dipakai berulang kali agar menguatkan tema lingkungan itu.

Sebelumnya, sempat terdapat wacana mengenai stiker proaksi untuk diberikan kepada mahasiswa baru untuk ditempel pada botol wudu agar dapat digunakan kembali. Namun, Dara mengatakan bahwa hal tersebut batal direalisasikan karena terdapat kendala sehingga tidak dapat diwujudkan. Padahal, awalnya tujuan stiker proaksi tersebut adalah untuk ditempelkan di botol air wudu mahasiswa baru agar dapat digunakan dari awal rangkaian sampai akhir untuk meminimalisir sampah plastik.

Hasbi juga mengaku mendapat kritik mengenai isu tersebut. “Kalau mengkritik tentang lingkungan, datangnya dari LKM Kompas. Sedangkan, mengenai koordinasi dan yang lainnya datang dari LPM Perspektif dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) UB lainnya,” ujarnya pada Channel11.COMM.

Dia mengatakan dengan adanya isu ini tentu dilakukan evaluasi untuk memperbaikinya. “Evaluasi untuk kita dari mahasiswa baru, panitia maupun dari luar (pihak eksternal panitia pelaksana), kita masukkan data-datanya dan dijadikan bahan evaluasi untuk diperbaiki selanjutnya,” pungkasnya
.
Serupa dengan Hasbi, Dara mengatakan bahwa PKKMABA FISIP UB 2019 tahun ini mengganti simulasi aksi dengan debat dan seminar-seminar dengan tema lingkungan. “Kalau dari barang bawaan, kita meminta mahasiswa baru untuk membuat buku dari kertas bekas yang ada. Kalau dari segi edukasi, kita bakal mengadakan sosialisasi ataupun seminar terkait sampah, lalu untuk implementasi lebih lanjut akan ada di pengabdian masyarakat yang akan hadir di rangkaian selanjutnya,” tutur Dara. [hmd/nad]


Penulis:
Halgi Mashalfi Degel
Nada Salsabila

Penyunting:
Adrian David Leonardo

Share this:

CONVERSATION

3 Comments:

  1. Kurang lengkap wawancaranya, saran coba diwawancarai yang pengampu proker , dpm fisip beserta bem fisip... tindak lanjut atau mengambil tindakan terkait isu sampah ini. Pinter2nya itu botol.kalau dikelumpukkan bisa jadi bank sampah dan menjadi beasiswa sampah.. terimakasih

    ReplyDelete
  2. numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete
  3. Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
    Kesempatan Menang Lebih Besar,
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete