Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Magang di Tempat Bergengsi hingga Berprestasi di Kancah Internasional

Yono, saat berpose di depan Area Perkantoran Gedung Garuda City Center 

MALANG, Channel11.COMM – “Jangan takut untuk bermimpi dan memasang target panjang.” Itulah kalimat yang dituturkan oleh Ilyasa Dwi Cahyono, salah satu Communite 2016 yang berhasil mewujudkan mimpi dan target panjang yang ia susun sejak di bangku sekolah dasar. Bekerja dan menjadi salah satu bagian dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia adalah cita-cita pemuda asal Jakarta yang akrab dipanggil Yono ini. Untuk mewujudkan impiannya, Yono selalu menanamkan pada dirinya sendiri untuk selalu yakin, gigih, dan berani mengambil keputusan dalam mewujudkan apapun yang diimpikannya. Sebab, tanpa adanya keyakinan, kegigihan, dan keberanian; suatu impian akan sulit untuk digapainya.

            Untuk menembus sebuah maskapai bergengsi seperti Garuda Indonesia, tentunya Yono tidak datang dengan membawa tangan kosong. Pengalaman berorganisasi dan jam terbang yang dimiliki Yono merupakan modal penting yang membantunya berhasil menembus perusahaan maskapai penerbangan bergengsi tersebut. Banyak sekali hal yang didapat Yono saat ia magang di Garuda Indonesia. Selain mendapat pengalaman kerja, Yono juga mengaku mendapat networking baru yang tentunya akan sangat berguna bagi dirinya di kemudian hari. Ia benar-benar memanfaatkan kesempatan magangnya ini agar tidak kembali dengan tangan kosong.

            PT Garuda Indonesia, yang kantor pusatnya berlokasi di Jalan M1, Area Perkantoran Gedung Garuda City Center, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng ini merupakan maskapai penerbangan nasional Indonesia. Perusahaan ini juga merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki Indonesia, serta memiliki kurang lebih 51 kantor cabang yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Maskapai penerbangan ini melayani 83 destinasi penerbangan di seluruh dunia dengan jumlah penerbangan sebanyak 600 penerbangan per harinya.

            Selama satu bulan menjadi Corporate Communication di Garuda Indonesia, Yono sangat menikmati prosesnya, di antara lain bertemu dengan orang baru, menghadapi berbagai pihak internal dan eksternal perusahaan, dan menjaga citra positif perusahaan, sudah menjadi kewajiban baginya saat menjalani bidang kehumasan. Ia jadi lebih memahami budaya kerja di suatu perusahaan. Tentunya, hal-hal tersebut sangat membantu dirinya dalam mengasah pengalamannya di bidang public relation, yang kebetulan merupakan peminatan yang ia ambil di bangku perkuliahan.

            Ada hal unik yang dialami oleh Yono saat magang di Garuda Indonesia. Ia menuturkan bahwa magang di Garuda Indonesia itu cukup santai untuk ukuran mahasiswa magang. “Kerjanya selow sih, bahkan cenderung cukup fleksibel bagi mahasiswa magang, karena memang budaya kerja di sana sudah mengadopsi gaya-gaya milenial gitu.” tutur Yono. Dalam berhubungan antar staf di perusahaan dapat dibilang sangat fleksibel. Pakaian yang dikenakan juga tidak terlalu formal. “Di sana itu enggak ada keharusan memakai kemeja putih, celana kain, sepatu pantofel, dasi dan lain-lain. Di sana, aku pakainya kayak pakaian kuliah aja – yang penting berkerah dan bersepatu.” ucap Yono. Hal tersebut cukup mematahkan stigma di kalangan mahasiswa saat ini yang menganggap bahwa magang di perushaan bergengsi itu selalu berhubungan dengan kegiatan formal dan penuh dengan tekanan.

            Selain berhasil magang di maskapai penerbangan bergengsi, ia juga berhasil mengukir prestasi yang tak kalah membanggakan. Ia pernah mengikuti kompetisi MUN (Model United Nations) di Belanda pada bulan April 2019. Di sana ia melakukan simulasi sidang PBB dan menjadi delegasi Korea Selatan yang ditempatkan dalam suatu council. Pada saat itu, Yono membahas tentang kebebasan berekspresi di dalam sosial media dari perspektif negara yang ia wakili. Di sana ia tidak hanya speech saja, namun ia juga dituntut untuk dapat berdebat, bernegosiasi, dan berbagi ide-ide dengan peserta lainnya. Tentunya hal ini memerlukan wawasan dunia internasional yang luas agar dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini. Untuk menyiapkan bahan yang akan disampaikan dalam forum, Yono banyak melakukan riset di internet untuk mendapatkan data-data primer dan sekunder.

            Awal mula ia mengikuti MUN ini dimulai dari ketertarikannya dengan isu-isu internasional yang ada sehingga dia bergabung ke dalam organisasi UB MUN Club pada semester empat. Bagi Yono, UB MUN Club merupakan organisasi yang cukup unik, karena di Indonesia saja organisasi ini masih sangat jarang. Organisasi ini menyeleksi kader-kader yang nantinya akan dikirim ke dalam ajang MUN sendiri. Dari organisasi ini, Yono belajar banyak hal; dari bagaimana berdiplomasi dengan baik, lebih peka dengan isu-isu internasional, dan belajar untuk selalu berpikir kritis dalam menganalisa sesuatu.

            Di balik kesuksesan yang diraih Yono, tidak semuanya berjalan mulus dan lancar. Ia kerap kali gagal dalam mendapatkan sesuatu. Namun, Yono memiliki pesan bagi para Communite untuk cepat bangkit dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Ia pun juga menegaskan bahwa kita harus yakin bahwa kesuksesan kita tidak datang dari satu jalan saja, saat satu jalan itu tertutup, kita harus membuka jalan lain sebagai pintu kesempatan kita dalam mendapatkan kesuksesan. “Pokoknya jangan mudah menyerah! Aku pernah juga ingin sesuatu tapi enggak aku dapetin. Yang terpenting adalah bagaimana kita nge-build up semangat kita dan bangkit dari keterpurukan itu dengan cari kegiatan positif lain yang kalian suka untuk melampiaskannya,” pungkasnya.


Penulis:
M. Choirul Anam Ancah
Saskia Putri Jenifa

Penyunting: Adrian David Leonardo

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment