Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Penjual Dana Usaha Suka Memaksa?

FISIP masih marak dengan para pencari dana usaha (danus). Biasanya yang dijadikan danus adalah makanan yang seringkali tidak tahan lama, sehingga harus terjual hari itu juga. Apabila tidak laku, bukannya keuntungan yang didapat, melainkan malah kerugian, karena penjual pada akhirnya membeli dagangannya sendiri.

Menurut Garnis, hal itu merupakan strategi agar dagangan segera habis. “Kalo gak laku, ya itu resiko. Jadi dibeli sendiri, ditalangin pakai uang pribadi,” ujar Elisabeth Garnistia, mahasiswi Ilmu Komunikasi 2016

Pada kenyataannya berjualan untuk danus ini merupakan keterpaksaan dikarenakan dana yang diberikan dari pihak fakultas untuk berbagai program kerja dirasa masih belum cukup.

“Awalnya ngerasa malas dan sulit, tetapi ini kan demi kepentingan bersama. Mau nggak mau ya harus dijalanin,” kata Cita, mahasiswi Ilmu Komunikasi lain, yang ditemui saat sedang menjajakan dagangannya di FISIP.

Hal itu yang melatarbelakangi oknum penjual makanan sedikit melakukan pemaksaan. Hal ini sempat dialami oleh Awang, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016. “Mereka (penjual makanan), kesannya suka memaksa buat beli. Saya merasa iba dan akhirnya membelinya meskipun sedikit terpaksa,” tukas Awang.

Meskipun demikian, ada pula mahasiswa yang menanggapi secara positif, karena keberadaan para penjual makanan tersebut dapat memudahkan mahasiswa yang tengah kelaparan agar tidak perlu repot pergi ke kantin.


“Saya merasa sangat diuntungkan, karena dengan adanya teman-teman yang berjualan, maka bila lapar tidak usah jauh-jauh, capek-capek, turun ke kantin,” ungkap Tasya, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016.

Melihat fenomena demikian, harapannya pihak dekanat fakultas memberi jalan tengah agar danus tidak menjadi sumber pendanaan utama beroperasinya program kerja suatu LKM. (rey/lia)

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment