Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Etika dan Penampilan Berkorelasi dengan Prestasi?

Etika merupakan unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat, demi meningkatkan kedisiplinan etika dan perilaku mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya membangun serangkaian peraturan ketat mengenai penampilan dan penggunaan lift disekitar area kampus. Peraturan tersebut dikemas dalam bentuk poster dan ditempel di setiap lantai gedung FISIP UB. 

          Peraturan yang dibuat oleh Komisi Etik FISIP ini menekankan pada Mahasiswa bahwa kepintaran dalam berperilaku tak kalah penting dibanding kepintaran akademis semata. Perilaku yang mencakup etika, moral, tata busana dan cara berkomunikasi menjadi hal yang harus selalu diperhatikan dari dalam diri Mahasiswa. Tujuan diberlakukannya peraturan ini tak lain agar Mahasiswa dapat berperilaku dan berpenampilan salayaknya civitas akademis yang menunung tinggi nilai-nilai moral dan kesusilaan. 

          Peraturan ini juga mengatur mahasiswa agar dapat menempatkan dirinya dengan baik dalam kehidupan kampus dan saat menggunakan fasilitasnya. Mulai dari penggunaan lift dan toilet yang telah ditempatkan sesuai porsi dan jatahnya masing-masing antara dosen dan mahasiswa. Sehingga tak ada lagi keributan mengenai pemakaiannya dan dapat menghargai satu sama lain. Baik antar mahasiswa maupun dengan dosen. 

“Aturan itu dibuat bukan untuk menekan satu pihak misalnya kita berbicara soal penggunaan lift, biasanya mahasiswa menganggap ada diskriminasi sebenarnya bukan karena ada diskriminasi. Kita kan punya sumber daya terbatas, coba ya berapa umlah mahasiswa kemudian jumlah lift berapa. Kalau kemudian kita menuntut berarti fasilitasnya harus didukung dong maksudnya diseimbangangkan dengan jumlah mahasiswa. Sekarang, logis gak itu dilakukan? gak logis kan. Kalo misalnya anda 5 orang satu lft gamungkin. Maka akhirnya yang harus dilakukan adalah dengan mengatur. Mengatur salah satunya membagi area lift dan area toilet agar seimbang tadi. Bukan berarti yang satu ingin menekan yang lain, bukan.  Biar sama-sama rata.” Lanjut bu Yun.

Banyaknya kasus kejahatan dan pelecehan yang terjadi di lingkungan FISIP juga merupakan alasan utama mengapa kita penting menjaga kesopanan dalam hal berperilaku dan berpenampilan. Hal ini juga diungkapkan oleh Kharisma, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015 “mungkin pula dekanat mengeluarkan peraturan tersebut untuk mengurangi tingkat kejahatan atau kekerasan di lingkungan fisip walaupun hal ini bukan menyalahkan korban namun kita semua harus sadar untuk menjaga diri dengan segala peraturan yang telah diterapkan oleh FISIP misalnya saja gaya berpakaian”  

          Namun tak sepenuhnya Mahasiswa setuju dengan diberlakukannya peraturan ini. Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa penampilan tak memiliki relasi yang signifikan terhadap prestasi akademik. “gak ada hubungannya sih. Gak selalu orang yang acak-acakan berarti gak pinter, mungkin mereka memang cuek orangnya” ujar Sazka, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015. 

          Etika dan cara berperilaku memiliki batasan wajar yang berbeda-beda di mata semua orang. Dalam kasus ini pihak dekanat FISIP UB dan mahasiswa harus memiliki jalan tengah yang tidak merugikan kedua belah pihak dan menghargai keputusan satu sama lain. Keputusan tersebut juga harus tetap sejalan dengan norma bermasyarakat yang berlaku dan perkembangan jaman. (cfa/zhr)

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment