Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Aktif di Organisasi, Tidak Pakai Magang. Kok Bisa?


MALANG, Channel11.COMM – Merantau jauh dari Kota Bontang, Kalimantan Timur, tak membuat sosok satu ini merasa terasingkan dari dunianya. Bagi dirinya ini merupakan suatu kesempatan dan kebanggaan tersendiri dapat diterima di Universitas Brawijaya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Prestasi di bidang akademik memang bukan sesuatu yang menonjol dari sosok Irfan Fahmi Aditya, Communite 2015. Namun semangat dan keaktifannya dalam setiap event yang diselenggarakan oleh internal maupun eksternal kampus membuat dirinya mendapatkan nilai lebih hingga meraih kesempatan untuk melaksanakan program penyetaraan magang dari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB).
Program penyetaraan magang itu sendiri adalah program yang dibentuk oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB teruntuk mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan internal maupun eksternal kampus, sehingga tanpa harus cemas hati mencari perusahaan atau instansi pada saat Praktik Kerja Nyata (PKN). PKN merupakan tahap yang harus dilewati terlebih dahulu oleh mahasiswa aktif program pendidikan sarjana sebelum menyelesaikan masa skripsi. Poin-poin yang diperoleh dari mengikuti kegiatan-kegiatan internal maupun eksternal, nantinya dapat “ditukar” menjelang masa PKN. Adapun beberapa cara memperoleh poin yang merupakan syarat utama program penyetaraan magang. Pertama yaitu, pencapaian atau prestasi mahasiswa pada satu atau beberapa bidang ilmu tertentu yang diperoleh melalui mekanisme kompetisi yang diselenggarakan oleh lembaga atau asosiasi tingkat internasional, regional, nasional, atau provinsi. Kedua, pemberian penghargaan atau pengakuan yang diberikan oleh lembaga atau asosiasi tingkat internasional, regional, nasional, atau provinsi atas capaian prestasi mahasiswa pada satu atau beberapa bidang ilmu tertentu yang diperoleh atas jasa atau upayanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau memberikan manfaat kepada masyarakat. Terakhir, kepemimpinan atau jabatan seperti Sekretaris, Bendahara, Pembantu Umum, atau Ketua Panitia Kegiatan dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa (Hima), Organisasi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi, Organisasi Sosial Kemasyarakatan, dan Lembaga Semi Otonom (LSO).
Bagi Irfan, aktif di berbagai kegiatan dan organisasi merupakan cara untuk mengaplikasikan teori-teori komunikasi yang telah dipelajari dari kegiatan perkuliahan dan juga berguna dalam menjalin relasi dengan berbagai orang, komunitas, dan lembaga. Koneksi dan relasi dengan banyak pihak, tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi kita, terlebih disaat membutuhkan bantuan pada saat waktu yang tidak pernah kita duga. “Terlepas dari kegiatan perkuliahan, saya juga aktif di beberapa organisasi di dalam maupun di luar kampus,ungkap pria berkacamata itu.
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himanika) menjadi wadah utamanya dalam berorganisasi di dalam kampus. Sedari ia menjadi staf magang hingga menjadi pengurus, ia mengabdikan dirinya pada dunia advokasi di lingkungan Jurusan Ilmu Komunikasi. Tak heran jika dirinya kemudian diangkat menjadi Kepala Divisi Advokasi Himanika tahun 2017. Selain itu, dia juga aktif setiap tahunnya mengambil bagian dari kepanitian yang diselenggarakan oleh DPM yaitu Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA). Sedangkan untuk di luar kampus, ia bergabung dengan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Muda tingkat Kota Malang. Perhimpunan ini merupakan wadah berkumpul mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Malang yang berfokus dalam dunia perhumasan. Ia pun memenuhi syarat utama dalam menjalankan program penyetaraan magang dengan total poin perolehan lebih dari 400, sedangkan yang disyaratkan oleh jurusan hanya 300 poin. Hal ini dikarenakan berbagai sertifikat yang diperoleh berkat keaktifannya tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan menjalani program penyetaraan magang. Pertama, kita harus sering melakukan konsultasi dan menemui dosen pembimbing untuk persetujuan program penyetaraan magang. Kedua, meskipun kita melakukan penyetaraan magang kita tetap harus memberikan laporan seperti teman-teman lain yang melakukan magang di instansi maupun perusahaan. Selain itu hal yang perlu diperhatikan, meskipun mahasiswa telah memenuhi syarat penyetaraan magang, mahasiswa yang bersangkutan masih bisa menentukan apakah akan melakukan magang di perusahaan ataukah melakukan penyetaraan nantinya. Bila kita nanti memilih untuk magang, maka laporannya adalah laporan magang. Begitu juga dengan penyetaraan, hanya saja perbedaannya ada pada bagian-bagian tertentu yang diganti dengan laporan kegiatan atau organisasi yang pernah dilakukan.
Sisi positif yang didapatkan Kepala Divisi Advokasi Himanika tahun 2017 ini dari dilakukannya program penyetaraan magang, ia akhirnya memiliki lebih banyak waktu luang untuk beristirahat dan persiapan untuk skripsi. Bila pun ingin magang atau mencari tahu tentang dunia kerja, akan menjadi lebih fokus karena tidak usah memikirkan laporan mengenai hasil selama mengikuti magangnya di perusahan. Dengan begitu, dunia kerja akan lebih mudah dipahami dan dilakukan karena tidak terbebani dengan perkuliahan.
Pria asal Bontang ini mengakui dirinya bukanlah sosok yang berada pada posisi atas dalam bidang akademik. Ia meyakini bahwa setiap proses pembelajaran yang telah dilalui dapat mengantarkannya kepada kesuksesan. “Kita bisa melakukan lebih, kalau kita itu berusaha. Memang orang pintar jalannya dipermudah. Bagi orang seperti saya perlu berusaha keras karena itu prosesnya. Maka nikmati saja, jalani saja, dan yakin hasilnya pasti tidak akan mengecewakan,” ujar Irfan.







Penulis:
Mohammad Haidi Yuzaili
Andina Primadhilla
Nur Muhammad Abduh


Penyunting: Audrey Tiara Faddila

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment