Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Orange Force, Rivalitas, dan Royalitas di Atas Tribun


Orange Force meramaikan tribun di Olimpiade Brawijaya 2017
MALANG, Channel11.COMM Perlombaan tahunan Olimpiade Brawijaya (OB) 2018 sudah memulai rangkaiannya. Ajang antar fakultas ini terkenal akan rivalitas supporter masing-masing fakultas dalam beberapa perlombaannya. Persaingan yang ada di OB tidak hanya terjadi di lapangan, tetapi juga di tribun. Setiap fakultas mempunyai ciri khas supporter masing-masing yang siap merebutkan “Best Supporter” di OB 2018.
Tahun ini, tribun terancam sepi lantaran cabang olahraga futsal dan basket akan ditiadakan di OB 2018. Hal ini diduga berkaitan dengan rivalitas antarfakultas yang kerap terjadi di OB dan memicu kerusuhan.
Menanggapi hal ini, Orange Force, klub suporter FISIP Universitas Brawijaya, merasa cukup kecewa. Bagi mereka, kedua cabang olahraga ini merupakan pentas untuk menunjukkan kreasi koreografi di atas tribun. Di sisi lain, penghapusan kedua cabang olahraga tersebut turut menimbulkan kekecewaan lantaran persiapan yang telah dilakukan oleh atlet fakultas terancam sia-sia.
. “Logikanya nih, kalau kuku kita panjang yang dipotong apanya? Kukunya kan? Bukan jarinya? Jadi kalau memang yang bermasalah di suporternya, yang dilarang itu supporternya bukan cabang olahraganya yang dihapus,” jelas Wahyu Kuncahyo, Koordinator Orange Force.
Bagi Wahyu, rivalitas bukan berarti akan menimbulkan kerusuhan dan kekerasan. Menurutnya, selama ini Orange Force sendiri sangat berkomitmen dan berpegang teguh perihal rivalitas antarfakultas. Mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2016 ini menjelaskan bahwa rivalitas di Orange Force sudah pasti terjadi, tetapi bukan ingin mencari kerusuhan dengan baku hantam.
“Saat ini Orange Force sedang booming mengenai kegiatannya yaitu  koreografi yang bertuliskan ‘Stop Waryang bahkan di-repost oleh akun suporter besar seperti Passion Student untuk menghentikan perang dan menciptakan perdamaian antar suporter. Orange Force ingin membuktikan pada masyarakat bahwa menjadi suporter di kalangan mahasiswa tidak boleh melupakan esensi sebagai mahasiswa yang dapat menerima kritik dan menjadikan Orange Force sebagai contoh bagi suporter lainnya,” ungkap pria bertubuh tinggi ini.
Sebelumnya, kabar duka datang dari dunia sepak bola tanah air. Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta (Jakmania), harus meregang nyawa akibat niatnya untuk mendukung klub sepak bola kesayanannya ketika bertanding melawan Persib Bandung pada Minggu (23/9).
            Orange Force berharap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi. Bagi seluruh suporter di Indonesia, terlebih di FISIP UB, ia harap agar lebih cerdas dalam memaknai rivalitas. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengkaji lebih dalam sejarah rivalitas antarklub agar memiliki dasar pegangan yang jelas serta meminimalisir kerusuhan antar suporter. Suporter ada untuk persatuan, bukan untuk perpecahan. [nad/vik]


Penulis:
Fikri Muhammad Nur
Nada Salsabila

Penyunting:
Audrey Tiara Faddila
Athaya Nadjla A.

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment