Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Ilmu Komunikasi Terus Berbenah

MALANG– Sejak berdiri tahun 2004, jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dalam rentang waktu 11 tahun prestasi yang berhasil diraih cukup membanggakan. Diantaranya pada tahun 2013, Ilmu Komunikasi mendapatkan predikat 3 besar jurusan Ilmu Komunikasi terbaik se-Indonesia versi QS Ranking World.

Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya mengaku predikat tersebut didapatkan karena penilaian alumni – alumni yang tinggi dan juga proses pembelajaran yang baik selama ini. “Selain itu, ada beberapa dosen kita yang terlibat dalam kepengurusan organisasi nasional maupun internasional. Ada yang terlibat di kepengurusan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), ada pula yang terlibat di kepengurusan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI),” ujarnya.

Saat ini, Ilmu Komunikasi tercatat memiliki akreditasi B. Bambang Dwi Prasetyo berkata,“Kita memiliki akreditasi B gemuk sebenarnya. Kurang 16 poin lagi sudah naik menjadi A. Saya sudah mengajukan pertanyaan terkait kekurangan poin tersebut ke BAN-PT untuk bahan evaluasi kita bersama. Saat ini sedang diproses, tinggal menunggu waktu saja.”

Ilmu Komunikasi merupakan jurusan dengan jumlah penerimaan mahasiswa yang tinggi. Hal ini sudah seharusnya diikuti dengan penyediaan jumlah pengajar yang memadai. Ketika ditanya mengenai hal tersebut beliau mengaku terdapat 2 versi standar perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa. “Rasio idealnya Ilmu Sosial menurut versi BAN-PT dengan Dikti itu berbeda. Menurut BAN-PT seharusnya 1 : 30 sedangkan menurut DIKTI perbandingannya 1 : 40. Kalau menurut rasio ideal DIKTI, jurusan kita sudah mencukupi karena perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa saat ini adalah 1 : 36. Di satu sisi kita memang belum ideal namun di sisi lain rasio ini sudah cukup bertambah banyak jika dibandingkan dulu yang cuma 1 : 50. Tetapi, sebenarnya akan lebih baik lagi jika rasio perbandingannya semakin kecil antara jumlah dosen dengan mahasiswa. Semakin kecil rasio maka semakin ideal,” sambutnya. Beliau berpendapat bahwa selain jumlah dosen, jumlah mahasiswa juga menentukan rasio ideal.

Menurut data terakhir Unit Kerja FISIP  UB bulan Januari 2015 jumlah dosen jurusan Ilmu Komunikasi saat ini sebanyak 47 orang sedangkan jumlah mahasiswa seluruh angkatan sebanyak 1714. “Kalau kita hitung, ideal menurut BAN-PT ya seharusnya hanya 1410 mahasiswa untuk seluruh angkatan. Tetapi tidak bisa dipungkiri masih banyak mahasiswa yang belum lulus. Oleh karena itu, kita berusaha mendorong mahasiswa agar cepat lulus,” imbuhnya. Untuk masalah rekrutimen dosen, beliau juga berpendapat bahwa jurusan tidak bisa mengambil orang secara sembarangan. Selain itu, kini jurusan tidak bisa bebas memberikan rekomendasi kepada universitas terkait perekrutan dosen – dosen baru. “Kalau dulu gampang. Kita membutuhkan dosen, kita juga yang mengurusi perekrutannya. Tapi kalau sekarang beda. Kita harus menunggu pihak universitas, karena yang menentukan kuota penerimaan mahasiswa dan perekrutan dosen adalah dari pihak universitas. Kita tidak bisa menentukan,” lanjutnya.

Beliau mengaku bahwa masalah jumlah dosen dan mahasiswa merupakan concern utama yang benar – benar harus diperhatikan. “Untuk mengatasi masalah ini ke depannya kita punya 2 opsi. Pertama, dengan menambah jumlah dosen. Tapi ya itu tadi, kita tidak bisa sembarangan merekrut SDMnya, harus SDM yang benar – benar berkompeten. Bertahap lah dari tahun ke tahun. Atau bisa juga dengan opsi yang kedua yaitu dengan mengurangi kuota penerimaan mahasiswa baru. Secara bertahap kita yakin pada akhirnya nanti bisa memenuhi rasio yang ideal,” tutupnya. (gap/ri)

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment