Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Drama Pembasmian Monster dalam Jubah Himpunan


Tanpa disadari manusia selama ini hidup berdampingan dengan monster-monster semacam vampir, iblis, dan manusia serigala, yang berbaur dengan kehidupan normal dengan misi menemukan cawan suci yang mampu memberikan keabadian untuk menjajah manusia. Kemudian muncullah sekelompok manusia terpilih yang menamakan dirinya Pemburu Bayangan’, yang bertugas membasmi makhluk-makhluk tersebut. Anehnya, mereka sendiri tidak tahu dimana cawan itu berada, sampai mereka menemui seorang gadis yang tahu dimana keberadaan cawan tersebut.

Kejadian itu tentu bukanlah kenyataan. Cerita ini terangkum dalam film berjudul “The Mortal Instrument: City of Bones”. Film yang dibintangi oleh Lily Collins sebagai Clary dan Jamie Campbell Bowyer sebagai Jace ini sukses meledak di pasaran berkat perpaduan sci-fi, action, fantasi, drama, dan mitos, menjadikannya sebuah film yang cukup menghiasi pasaran.

Berbicara tentang himpunan mahasiswa tak lepas dari peran dari sebuah wadah yang memiliki visi menyatukan seluruh lapisan mahasiswa suatu jurusan atau program studi dalam satu cita-cita bersama. Menurut KBBI, himpunan adalah suatu perkumpulan. Singkatnya, himpunan mahasiswa adalah perkumpulan mahasiswa, dengan tujuan bersatu dalam satu himpun tanpa terdapat kepentingan apapun.

Namun detik ini pernahkah kita bertanya-tanya, sejalankah semua ini dengan realita saat ini? Dalam kacamata saya, himpunan adalah Pemburu Bayangan berwujud organisasi mahasiswa yang berusaha mati-matian membasmi monster bernama dominasi, diskriminasi, dan perpecahan dalam lingkup mahasiswa. Banyak usaha dilakukan, mulai dari menggaet sosok-sosok terpilih yang dianggap bisa menjadi wakil untuk duduk di struktural himpunan hingga mengadakan event yang melibatkan seluruh mahasiswa lintas angkatan. Namun berbagai usaha tersebut tidak serta-merta berhasil seutuhnya.

Masih banyak yang beranggapan bahwa himpunan merupakan simbol dari ekslusivitas dari sekelompok mahasiswa terpilih, kesenjangan yang makin melebar, dan lainnya, yang membuat himpunan justru mendapat cap buruk di mata segelintir mahasiswa. Seperti halnya Simon, sahabat Clary yang meragukan Pemburu Bayangan dalam film tersebut.


Namun, pada akhirnya, hasil tak akan mengkhianati usaha. Sudah menjadi tugas bagi himpunan untuk menghimpun seluruh lapisan mahasiswa tanpa terkecuali. Mungkin jika bukan hari ini, kelak akan tiba masanya tak ada lagi dominasi, perang dingin antarkubu, dan diskriminasi antarmahasiswa jika semua berjalan sebagaimana mestinya. Yang tersisa adalah butiran kasih dan persaudaraan erat. Bahkan bukan hal mustahil seandainya cerita tentang himpunan akan ditutup indah seperti kisah Clary dan Jace yang menemukan ikatan sesungguhnya. (rkt)

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment