Home Tentang Kami Berita Feature Komtribusi Komspiratif E-Bulletin Advo Info Instagram Our Videos
image1 image2 image3

SELAMAT DATANG DI CHANNEL11.COMM|LAMAN RESMI HIMANIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA|KABINET KOLABORASI

Berlibur di Kuliah Tamu 3 IN 1



MALANG, Channel11.COMM - Program 3 in 1 menjadi salah satu kebijakan Universitas Brawijaya sebagai upaya internasionalisasi kampus. Program ini berisi pemberian materi pengajaran oleh dosen internal, dosen eksternal, dan praktisi dalam satu mata kuliah. Kebijakan ini diterapkan oleh seluruh jurusan serta program studi di lingkup Universitas Brawijaya, tidak terkecuali jurusan Ilmu Komunikasi. Selain mengajar langsung di dalam kelas, pihak jurusan juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka kuliah tamu agar ilmu yang diberikan bisa didapatkan banyak mahasiswa. Namun, hal ini lantas menimbulkan dampak, salah satunya jadwal perkuliahan reguler yang bergeser akibat adanya kuliah tamu.
            Salah satu dosen yang cukup merasakan dampaknya adalah Wayan Weda Asmara Dewi. Wanita berkacamata ini mengaku jadwal perkuliahan untuk mata kuliah yang diampu bergeser cukup banyak. Perkuliahan tatap muka di kelas akhirnya hanya terlaksana sekitar dua sampai tiga kali. Hal ini dirasa belum cukup bagi mahasiswa sehingga terjadi perubahan dalam sistem ujian tengah semester. “Ya saya nggak tega kalau UTS-nya close book, walaupun di RPS-nya begitu. Solusinya saya ganti dengan me-resume kegiatan perkuliahan tamu kemarin. Kalau saya masih ngadain UTS tulis ya kasihan banget mahasiswanya,” terang Weda.
Tidak jauh berbeda dengan Weda, dosen kajian media, Arif Budi Prasetya, ikut merasakan dampak dari kuliah tamu. Ia juga merasakan pergeseran jadwal mata kuliah yang ia ampu. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah selama masih bisa dikoordinasikan dengan ketua kelas mata kuliah yang diampu. “Kalau memang kuliah tamu itu ada korelasinya dengan kelas yang saya ampu, ya saya arahkan mahasiswa ke kuliah tamu tersebut. Semuanya pasti saya koordinasikan dulu dengan ketua kelas. Kalaupun misalnya masih kurang pertemuan, ya dicarikan kelas pengganti. Nanti dikoordinasikan lagi sama mahasiswa lewat ketua kelas,” imbuhnya.
Dyan Rahmiati, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi menganggap bahwa dampak bergesernya jadwal perkuliahan sudah menjadi resiko dari pelaksanaan program ini untuk pertama kali. Pihak jurusan masih ‘meraba-raba’ sistem yang ada. “Perihal jadwal memang mau tidak mau akan bentrok dengan jadwal kuliah reguler. Kalau perihal kuliah tamu yang memang dilaksanakan saat jadwal perkulihan reguler sebenarnya dosen luar masuk ke dalam kelas di mata kuliah tertentu. Tetapi kami mencoba memberikan kesempatan untuk kelas-kelas lain yang bersangkutan agar mendapatkan ilmu sehingga kami putuskan untuk membuat kelas besar,” terang Dyan.
            Ketiganya berharap program 3 in 1 untuk dilanjutkan. Program ini dianggap bagus bagi mahasiswa serta tenaga pendidik. Selain mahasiswa yang mendapatkan ilmu, dosen juga bisa melakukan diskusi penelitian atau pun collaboration research bersama dosen luar negeri. Namun, perlu adanya pengembangan serta perbaikan dari evaluasi pelaksanaan program ini. “Mungkin ada beberapa hal yang kurang, tapi dosen sudah berusaha semaksimal mungkin agar mahasiswa mendapatkan cakrawala ilmu yang luas,” terang Arif. Tidak jauh berbeda dari Arif, Weda menyatakan perlu persiapan yang lebih matang. “Persiapannya lebih dikondisikan dengan perkuliahan juga. Mungkin diberikan jeda waktu antara profesor satu dengan yang lain, jadi nggak mepet-mepet banget. Program ini kan bagus juga untuk akreditasi jurusan,” jelas Weda. [vik/hud]

 

Penyunting:
Audrey Tiara F.

Share this:

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment